Sabtu, Jun 08, 2013

Lama Sudah....

Alhamdulillah...lama sudah aku tidak menulis di sini... mungkin kerana kesibukan kerja seharian dan pertukaran serta peredaran masa menyukarkan aku untuk aktif di sini.. Alhamdulillah.... Last post dari aku adalah pada 29 Ogos 2010....kirax sebulan sebelum menamatkan waktu bujang....kini aku dah berkahwin...dikurniakan seorang cahayamata puteri...Nur Amni Safiya... Aku bahagian dengan kerja aku sekrang dan semoga terus berjaya... Amin ya robbalalamin...

Ahad, Ogos 29, 2010

Soal Jawab tentang Al Quran

Soal 1: Surah manakah yang jumlah kalimatnya sama dengan seluruh jumlah surah Al-Qur'an?
Jawab: Surah at-Takwir.

Soal 2: Surah manakah yang dikenal dengan sebutan "jantung" Al-Qur'an?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 3: Surah manakah yang dikenal dengan silsilah nasab Allah SWT?
Jawab: Surah al-Ikhlash.

Soal 4: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki ayat sajdah wajib?
Jawab: Empat surah (as-Sajdah, Fushshilat, an-Najm dan al-'Alaq)

Soal 5: Surah manakah yang dikenal sebagai surah Imam Husain as?
Jawab: Surah al-Fajr.

Soal 6: Surah manakah yang memiliki nama yang sama dengan salah satu nama sungai di Iran ?
Jawab: Surah an-Nur.

Soal 7: Berapa surah yang dimulai dengan ungkapan alhamdulillâh?
Jawab: Lima surah (al-Fatihah, al-An'am, al-Kahfi, Saba ' dan Fathir).

Soal 8: Surah Al-Qur'an manakah yang memiliki sepuluh nama?
Jawab: Surah al-Fatihah.

Soal 9: Siapakah orang pertama yang menulis ilmu Tajwid?
Jawab: Abu 'Ubaid Qasim bin Salam.

Soal 10: Siapakah orang pertama yang telah menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Persia pada masa Rasulullah saw?
Jawab: Salman al-Farisi.

Soal 11: Siapakah orang pertama yang meletakkan titik di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Abul Aswad ad-Du`ali.

Soal 12: Dalam ayat manakah kalimat Allah diulangi sebanyak enam kali?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 283.

Soal 13: Di dalam ayat manakah tata cara berwudhu dijelaskan?
Jawab: Surah al-Maidah ayat 6.

Soal 14: Di dalam surah manakah shalat lima waktu disebutkan?
Jawab: Surah al-Isra' ayat 78.

Soal 15: Di dalam surah manakah masalah wilayah disebutkan?
Jawab: Surah an-Nisa'.

Soal 16: Surah manakah berakhiran dengan huruf ra'?
Jawab: Surah al-Kautsar.

Soal 17: Surah manakah yang berhubungan dengan Imam Ali as?
Jawab: Surah al-'Adiyat.

Soal 18: Dalam kurun waktu berapa tahunkah surah-surah Madaniah diturunkan?
Jawab: Sepuluh tahun.

Soal 19: Siapakah dua figur wanita di dalam Al-Qur'an yang telah banyak mendapatkan sanjungan Ilahi?
Jawab: Siti Maryam dan Siti Asiyah, istri Fir'aun.

Soal 20: Surah Al-Qur'an manakah yang memiliki arti "wanita yang teruji"?
Jawab: Surah al-Mumtahanah.

Soal 22: Siapakah dua orang wanita yang telah dicela oleh Al-Qur'an?
Jawab: Istri Nabi Luth as dan istri Nabi Nuh as.

Soal 23: Siapakah wanita yang telah mendapatkan julukan "ath-Thayibah" (wanita yang berbudi baik) di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Siti Maryam.

Soal 24: Surah apakah yang terakhir diturunkan kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Maidah ayat 3.

Soal 25: Berapa huruf, kalimat dan ayat yang dimiliki oleh ayat terakhir Al-Qur'an?
Jawab: 79 huruf, 20 kalimat dan 6 ayat.

Soal 26: Surah manakah yang terakhir diturunkan di Madinah?
Jawab: Surah al-Maidah.

Soal 27: Surah manakah yang diturunkan terakhir secara keseluruhan?
Jawab: Surah al-Ikhlash

Soal 28: Surah manakah yang terakhir diturunkan di Makkah?
Jawab: Surah ar-Rum.

Soal 29: Di surah manakah terdapat ayat hijab?
Jawab: Surah an-Nur ayat 31.

Soal 30: Ayat alhamdulillâh Robbil-'âlamîn disebutkan dalam berapa surah?
Jawab: Enam Surah (al-Fatihah, ash-Shafaat, al-Mukmin, az-Zumar, Yunus dan al-An'am)

Soal 31: Di dalam surah manakah disebutkan lima macam makanan?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 61.

Soal 32: Di dalam surah apakah Allah membicarakan mengenai diri-Nya?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 186.

Soal 33: Dalam berapa ayat Al-Qur'an Rasulullah saw disebutkan?
Jawab: Dalam 305 ayat.

Soal 34: Di dalam ayat manakah nama kelima nabi 'Ulul Azmi disebutkan?
Jawab: Surah al-Ahzab ayat 7.

Soal 35: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki nama para nabi as?
Jawab: 6 surah (Muhammas, Ibrahim, Nuh, Hud, Yunus dan Yusuf).

Soal 36: Di dalam Al-Qur'an berapakah nabi yang disebut sebagai suri teladan yang baik?
Jawab: Dua nabi, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw.

Soal 37: Surah-surah apakah yang dinisbatkan kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah Thaha, Yasin, al-Muzzammil dan al-Muddatstsir.

Soal 38: Terdapat di dalam surah manakah Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Belqis?
Jawab: Surah Saba '.

Soal 39: Surah apakah yang pertama kali diturunkan?
Jawab: Surah al-'Alaq.

Soal 40: Berapakah ayat dan kalimat yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan?
Jawab: 7 ayat dan 29 kalimat.

Soal 41: Surah manakah yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Persia ?
Jawab: Surah al-Fatihah.

Soal 42: Surah apakah yang pertama kali turun di Madinah?
Jawab: Surah al-Muthaffifin.

Soal 43: Terdapat di dalam manakah doa pertama Al-Qur'an?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 126.

Soal 44: Ayat apakah yang dibaca oleh kepala terpenggal Imam Husain as di kota Syam?
Jawab: Surah al-Kahfi ayat 9.

Soal 45: Berapa surahkah di dalam Al-Qur'an yang memiliki ayat sajdah?
Jawab: 4 surah..

Soal 46: Berapakah kalikah nama Rasulullah saw disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: 5 kali; 1 kali Ahmad dan 4 kali Muhammad.

Soal 47: Nama nabi manakah yang lebih sering disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Nabi Musa as.

Soal 48: Kisah Al-Qur'an manakah yang mendapatkan julukan Ahsan al-Qashsash (Kisah Terbaik)?
Jawab: Kisah Nabi Yusuf as.

Soal 49: Terdapat di dalam surah manakah kisah Isra' dan Mi'raj Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Isra'

Soal 50: Siapakah satu-satunya wanita yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Siti Maryam.

Soal 51: Surah manakah yang kaum wanita disarankan untuk banyak membacanya?
Jawab: Surah an-Nur.

Soal 53: Surah manakah yang turun berkenaan dengan Sayidah Fatimah az-Zahra as? Jawab: Surah al-Kautsar.

Soal 54: Nama surah manakah yang berarti "kaum wanita"?
Jawab: Surah an-Nisa'.

Soal 55: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki nama binatang?
Jawab: 5 surah, yaitu an-Nahl, al-'Ankabut, an-Naml, al-Baqarah dan al-Fil.

Soal 56: Burung apakah yang telah memusnahkan pasukan Abrahah?
Jawab: Burung Ababil.

Soal 57: Binatang apakah yang telah membinasakan Raja Namrud?
Jawab: Nyamuk.

Soal 58: Binatang apakah yang pernah mendapatkan wahyu?
Jawab: Lebah (an-Nahl ayat 6Cool.

Soal 59: Siapakah orang-orang yang telah mengumpulkan Al-Qur'an pada zaman Rasulullah saw?
Jawab: Imam Ali as, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Ubai bin Ka'b dan Abu Zaid Zaid bin Nu'man.

Soal 60: Siapakah orang pertama yang mengarang tafsir Al-Qur'an?
Jawab: Sa'id bin Jubair.

Soal 61: Siapakah orang pertama yang mengumpulkan Al-Qur'an?
Jawab: Imam Ali as

Soal 62: Apakah minuman terbaik yang disebutkan oleh Al-Qur'an?
Jawab: Air susu.

Soal 63: Apakah binatang terkecil yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Nyamuk.

Soal 64: Apakah malam terbaik menurut pandangan Al-Qur'an?
Jawab: Malam Lailatul Qadr.

Soal 65: Apakah cara terbaik untuk membaca Al-Qur'an?
Jawab: Tartil.

Soal 66: Apakah kitab-kitab samawi yang diturunkan pada bulan Ramadhan
Jawab: Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan Shuhuf.

Soal 67: Buku apakah yang dikenal dengan sebutan Ukhtul Qur'an (Saudari Al-Qur'an)?
Jawab: Ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah.

Soal 68: Siapakah di antara imam ma'shum as yang memiliki suara yang indah ketika membaca Al-Qur'an?
Jawab: Imam as-Sajjad as.

Soal 69: Surah apakah yang dikenal dengan sebutan "Jantung Al-Qur'an"?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 70: Terletak di dalam surah apakah ayat Al-Qur'an yang paling pendek?
Jawab: Surah ar-Rahman, yaitu ayat yang berbunyi mudhâmmatân.

Soal 71: Apakah bulan yang terbaik menurut Al-Qur'an?
Jawab: Bulan Ramadhan.

Soal 72: Apakah ayat yang terpanjang di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 282.

Soal 73: Terdapat di dalam surah manakan angka terbesar yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Angka 1000 di dalam surah ash-Shaffat ayat 137.

Soal 74: Kitab apakah yang dikenal dengan sebutan Akhul Qur'an (Saudara Al-Qur'an)?
Jawab: Nahjul Balaghah

Soal 75: Berapakah kitab samawi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: 6 kitab samawi, yaitu Injil, Taurat, Zabur, Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa dan Al-Qur'an

Soal 76: Apakah huruf yang lebih sering digunakan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Huruf alif.

Soal 77: Apakah huruf yang lebih jarang digunakan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Huruf zha'.

Soal 78: Apakah kalmat Al-Qur'an yang terpanjang dan terdapat dalam surah apa?
Jawab: Fa`asqoinâkumû h yang terdapat di dalam surah al-Hijr.

Soal 79: Berapakah jumlah huruf yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang terpanjang?
Jawab: 25.500 huruf.

Soal 80: Berapakah jumlah huruf yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang terpendek?
Jawab: 42 huruf.

Soal 81: Di manakah surah pertama Al-Qur'an diturunkan?
Jawab: Di Makkah.

Soal 82: Terletak di manakah ayat pertama yang memiliki sujud wajib?
Jawab: Surah as-Sajdah.

Soal 83: Apakah surah pertama yang dimulai dengan kata "qul"?
Jawab: Surah al-Ikhlash..

Soal 84: Apakah ayat pertama yang akan dibaca oleh Imam Mahdi as ketika beliau muncul kembali?
Jawab: Surah Hud ayat 86.

Soal 85: Surah apakah yang dkenal dengan sebutan Raihânatul Qur'an?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 86: Surah manakah yang dinisbatkan kepada para malaikat?
Jawab: Surah Fathir.

Soal 87: Dalam kurun waktu berapa tahunkah surah-surah Makiyah diturunkan?
Jawab: 13 tahun.

Soal 88: Apakah hiasan Al-Qur'an?
Jawab: Suara yang indah.

Soal 89: Apakah musim semi Al-Qur'an?
Jawab: Bulan Ramadhan.

Soal 90: Apakah zikir terbaik?
Jawab: Membaca Al-Qur'an.

Soal 91: Ayat apakah yang diulangi sebanyak sepuluh kali di dalam surah al-Mursalat?
Jawab: Ayat wailun(y) yaumaidzin lil mukadzdzibîn.

Soal 92: Terletak di dalam surah manakah perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Ahzab ayat 56 

Khamis, Mac 25, 2010

Wajah mayat berubah menjadi himar.

"Dalam terik panas mentari yang memancar menyinari tanah Baitul Haram, seorang ulama zuhud yang bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana dia leka melihat seorang pemuda yang asyik membaca selawat dalam keadaan ihram. Malah di Padang Arafah dan di Mina pemuda tersebut hanya membasahkan lidahnya dengan selawat ke atas Nabi. "Hai saudara," tegur Abdullah kepada pemuda tersebut. "Setiap tempat ada bacaannya tersendiri. Kenapa saudara tidak membanyakkan doa dan solat sedangkan itu yang lebih dituntut? Saya lihat saudara asyik membaca selawat saja."

"Saya ada alasan tersendiri," jawab pemuda itu. "Saya meninggalkan Khurasan, tanahair saya untuk menunaikan haji bersama ayah saya. Apabila kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah saya sakit kuat. Dia telah menghembuskan nafas terakhir di hadapan saya sendiri. Dengan kain sarung yang ada, saya tutup mukanya. Malangnya, apabila saya membuka semula kain tersebut, rupa ayah saya telah bertukar menjadi himar. Saya malu. Bagaimana saya mahu memberitahu orang tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya begitu hodoh sekali?

"Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya apabila melihat saya dan berkata, "Mengapa kamu susah hati dengan apa yang telah berlaku?" "Maka saya menjawab, "Bagaimana saya tidak susah hati sedangkan dialah orang yang paling saya sayangi?"

"Pemuda itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama. "Engkau siapa?" tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu. "Saya yang terpilih (Muhammad)." "Saya lantas memegang jarinya dan berkata, "Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini boleh terjadi?"

"Sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba akan ditukar wajahnya menjadi himar di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat. "Semasa hayatnya juga ayahmu seorang yang istiqamah mengamalkan selawat sebanyak seratus kali sebelum tidur. Maka ketika semua amalan umatku ditontonkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku telah memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah aku datang untuk memulihkan semula keadaan ayahmu."

Berkat di sebalik membaca Bismillah.

"Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya. Suaminya berkata sambil mengejek, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu." Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan." Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja."

Lima perkara aneh.

"Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyhur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan perkara pertama yang aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan." Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar sebuku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya. Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya.

Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu." Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahwa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar."

Tujuh perkara ganjil.

Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s. w. t. Dia berkata, "Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat."

" Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?" tanya pemuda itu. " Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s. w. t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s. w. t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain," jawab ahli ibadah tersebut.

Sambung pemuda itu lagi, " Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?" Jawab ahli ibadah tersebut, " Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,"

Pemuda itu menyambung lagi, " Wahai tuan guru, golongan yang ketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Apabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu." " Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda," balas ahli ibadah itu lagi.

" Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?" Jawab ahli ibadah itu, " Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s. w. t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya."

" Golongan kelima, ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya," sambung pemuda itu. " Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s. a. w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda," jelas ahli ibadah tersebut.

" Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya," " Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya," jawab ahli ibadah tadi.

" Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?" tanya pemuda itu lagi. Jawab ahli ibadah tersebut, " Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s. w. t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya."

Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s. w. t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah. Wallahua'lam..

Rasulullah SAW dengan sebiji limau.

"Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya.Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum. Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan "Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab tu saya habiskan semuanya." Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berjaya. Rancangannya di'tewas'kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW.